PAPUA
MEMILIKI POTENSI PARAWISATA YANG MENJANJIKAN
Wisata Raja Ampat adalah tempat wisata di Papua yang telah mendunia. Ketenaran Raja Ampat sebagai salah satu destinasi perjalanan paling menarik telah didokumentasikan dalam film dokumenter yang berjudul “Edis Paradise 3″ dengan pemutaran perdananya di Swiss. Film dokumenter yang dibuat oleh Avant Premiere ini mengangkat keindahan alam bawah laut Raja Ampat di Papua yang disebut sebagai Amazon Lautan Dunia. Julukan ini disandang karena posisi Raja Ampat tersebut berada di pusat segitiga karang dunia. Raja Ampat yang termasuk dalam teritorial Papua Barat ini adalah gugusan pulau dengan 610 pulau yang tersebar, tetapi baru hanya 35 pulau yang ditempati oleh penduduk.
Nah, kali ini saya akan mengajak teman - teman untuk melihat keindahan alam yang ada di Papua selain Kabupaten Raja Ampat. Antara lain Kabupaten Kepulauan Yapen ( SERUI ) !
Tugu Selamat Datang
Sebelum kita telusuri Panorama Alam yang TERSEMBUNYI di Kabupaten Kepulauan Yapen, saya akan memberikan gambaran singkat buat teman-teman mengenai tempat yang akan kita kunjungi bersama, yakni Kabupaten Kepulauan Yapen (Serui) - Papua.
Sejarah Kabupaten Kepulauan Yapen
Pulau Panjang disebelah Utara Teluk Cenderawasih adalah YAPEN. Pulau Yapen dan maknanya belum banyak terungkap. Beberapa literatur antropologi hanya mengabadikan nama Waropen yang pertama kali dipopulerkan oleh Jacob Weyland pada tahun 1705, saat memimpin ekspedisinya, sedangkan ditulis oleh Koentjaraningrat bahwa dalam ekspedisi Mr. Weyland sempat melihat bentangan daratan jauh diarah timur dengan pegunungan yang tinggi menjulang. Bentangan daratan itu diberinama Aropang dari mana berasal kata Aropen. Kata itu lebih populer dengan kata WAROPEN sekarang, yang menurut penduduk asli Waropen yang berarti orang yang berasal dari pedalaman. Sedangkan kata Yapen dan maknanya, muncul pendapat pendapat sekelompok orang bahwa kata ini berasal dari bahasa Biak yaitu dari kata "JAPAN" yang artinya Keladi atau Talas, sehingga Pulau Yapen dapat bermakna Pulau Keladi. Ada kemungkinan pemberi nama pulau ini adalah orang Biak, yang pada awal menginjak kakinya di Pulau ini terkesan oleh hamparan tanaman keladi di tempat ini. Hal ini bisa ditelusuri dengan mengkaji lebih lanjut latar belakang keret Yapen dan keret Waropen yang kini hanya di temui pada suku Biak.
Perubahan Nama Kabupaten Yapen
Kabupaten Kepulauan Yapen, yang dulunya bermana Kabupaten Yapen Waropen yang dibentuk berdasarkan Undang - Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten - Kabupaten Otonom di Irian Barat.
Dalam perkembangannya terhadap aspirasi masyarakat Kabupaten Kepulauan Yapen Waropen yang menginginkan adanya perubahan nama dari kabupaten tersebut menjadi Kabupaten Kepulauan Yapen. Keinginan perubahan nama Kabupaten Kepulauan Yapen dilatarbelakangi oleh telah terbentuknya Kabupaten Otonom Waropen sebagai pemekaran dari Kabupaten Yapen Waropen berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 sehingga agar tidak terjadi duplikasi nama perlu ditinjau adanya perubahan nama Kabupaten Yapen Waropen menjadi Kabupaten Kepulauan Yapen.
Akhirnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2008, nama Kabupaten Yapen Waropen diubah menjadi Kabupaten Kepulauan Yapen.
Kabupaten Kepulauan Yapen atau yang lebih di kenal dengan nama "Serui", pada zaman Pemerintah Belanda dijuluki sebagai "Kota Pendidikan" (Onderys-Cetrume). Hal ini terbukti dengan adanya sekolah-sekolah berpola asrama dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Kejuruaan. Di era masa Pemerintahan Bupati Laban Samori (1990-an) Kota Serui di juluki atau disingkat "ACIS" yang artinya Aku Cinta Serui, Aman Ceria Indah & Sehat. Selain itu, banyak orang mengatakan Serui sebagai "Kota Kembang". Sebenarnya bukan karena banyak bunga-bunga disana, tetapi kebanyakan gadis-gadis dari Serui cantik-cantik & manis.
Letak Geografis Kabupaten Kepulauan Yapen
Kabupaten Kepulauan Yapen atau lebih dikenal dengan nama SERUI adalah salah satu kota di Papua, Indonesia. Sekaligus Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Yapen yang terletak di distrik Yapen Selatan. Letak geografis Kabupaten Kepulauan Yapen, berada pada Bujur Timur 134 - 56 '21,708" dan 137 - 4,2'20,592", Lintang Selatan -2.2,4'8, 424" dan -1.23,4'19, 548".
Dengan wilayah Administratif sebagai berikut :
Kabupaten Kepulauan Yapen mempunyai luas wilayah sebesar (-/+) 7.146,16 km2, luas wilayah ini mencakup luas wilayah daratan dan perairan. Luas daratan adalah 2.432,485 km2 (34,04%) sedangkan luas wilayah perairan 4.713,672 km2 (65,96%).
Secara Adminstrasi Kabupaten Kepulauan Yapen terdiri 12 Distrik, 5 Kelurahan, dan 106 Kampung. Memiliki jumlah penduduk 101.472 Jiwa (Th.2011).
Budaya, Makanan Dan Ciri Khas Yapen
1. Pakaian Adat
Pakaian adat pria dan wanita di Papua secara fisik mungkin anda akan berkesimpulan bahwa pakaian tersebut hampir sama bentuknya. Mereka memakai baju dan celana dengan model yang sama. Mereka juga sama-sama memakai hiasan-hiasan yang sama, seperti hiasan kepala berupa burung Cenderawasih, gelang, kalung & ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai. Bentuk pakaian yang terlukis disini merupakan ciptaan baru. Biasanya tak lupa dengan tombak/panah dan perisai yang dipegang mempelai laki-laki menambah kesan adat.
2. Tari-tarian
Masyarakat pantai memiliki berbagai macam budaya tari-tarian yang biasa mereka sebut dengan " Yosim Pancar" atau YOSPAN, yang didalamnya terdapat berbagai macam bentuk gerakan seperti : (tari gale-gale, tari pacul tiga, tari seka, tari balada cenderawasih & tari sajojo). Tarian yang biasa dibawakan oleh masyarakat pantai atau pegunungan pada intinya dimainkan atau diperankan dalam berbagai kesempatan yang sama seperti : dalam penyambutan tamu terhormat, penyambutan tamu manca negara, dan yang paling sering dimainkan adalah dalam upacara adat.
3. Nyanyian dan Alat Musik
Salah satu nyanyian dari Kabupaten Kepulauan Yapen (Serui) adalah "ANO AI". Nyanyian adat ini sering juga di nyanyikan pada acara pesta adat dan sambutan tamu. Acara adat yang sering mempersembahkan nyanyian "Ano Ai" adalah perkawinan dan pembayaran maskawin pada suku-suku yang ada di Yapen (Serui).
Sedangkan alat musik hampir sama dengan daerah-daerah lain di papua, yaitu "TIFA". Bentuknya mirip dengan gendang dan cara mainnya dipukul. Tifa dibuat dari sebatang kayu yang isi atau bagian dalam dikosongkan dan pada salah satu ujungnya ditutup menggunakan kulit binatang (biawak, rusa dan lainya) yang dikeringkan sehingga menghasilkan bunyi yang bagus dan indah. Biasa Tifa diperindah dengan berbagai model ukiran sesuai ciri khas daerah-daerah di Papua.
4. Makanan
Tidak berbeda dengan daerah-daerah lain di Papua, makanan khas kabupaten kepulauan Yapen adalah "PAPEDA" yang terbuat dari bahan dasar Sagu. Sagu yang dipakai harus melalui berbagai proses pembuatan. Papeda biasanya di kombinasikan dengan lauk- pauk berkuah, seperti kuah kuning...
Akhirnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2008, nama Kabupaten Yapen Waropen diubah menjadi Kabupaten Kepulauan Yapen.
Kabupaten Kepulauan Yapen atau yang lebih di kenal dengan nama "Serui", pada zaman Pemerintah Belanda dijuluki sebagai "Kota Pendidikan" (Onderys-Cetrume). Hal ini terbukti dengan adanya sekolah-sekolah berpola asrama dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Kejuruaan. Di era masa Pemerintahan Bupati Laban Samori (1990-an) Kota Serui di juluki atau disingkat "ACIS" yang artinya Aku Cinta Serui, Aman Ceria Indah & Sehat. Selain itu, banyak orang mengatakan Serui sebagai "Kota Kembang". Sebenarnya bukan karena banyak bunga-bunga disana, tetapi kebanyakan gadis-gadis dari Serui cantik-cantik & manis.
Kabupaten Kepulauan Yapen atau lebih dikenal dengan nama SERUI adalah salah satu kota di Papua, Indonesia. Sekaligus Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Yapen yang terletak di distrik Yapen Selatan. Letak geografis Kabupaten Kepulauan Yapen, berada pada Bujur Timur 134 - 56 '21,708" dan 137 - 4,2'20,592", Lintang Selatan -2.2,4'8, 424" dan -1.23,4'19, 548".
Dengan wilayah Administratif sebagai berikut :
Kabupaten Kepulauan Yapen mempunyai luas wilayah sebesar (-/+) 7.146,16 km2, luas wilayah ini mencakup luas wilayah daratan dan perairan. Luas daratan adalah 2.432,485 km2 (34,04%) sedangkan luas wilayah perairan 4.713,672 km2 (65,96%).
Secara Adminstrasi Kabupaten Kepulauan Yapen terdiri 12 Distrik, 5 Kelurahan, dan 106 Kampung. Memiliki jumlah penduduk 101.472 Jiwa (Th.2011).
Tampak dari Udara
Tampak dari Laut
Budaya, Makanan Dan Ciri Khas Yapen
1. Pakaian Adat
Pakaian adat pria dan wanita di Papua secara fisik mungkin anda akan berkesimpulan bahwa pakaian tersebut hampir sama bentuknya. Mereka memakai baju dan celana dengan model yang sama. Mereka juga sama-sama memakai hiasan-hiasan yang sama, seperti hiasan kepala berupa burung Cenderawasih, gelang, kalung & ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai. Bentuk pakaian yang terlukis disini merupakan ciptaan baru. Biasanya tak lupa dengan tombak/panah dan perisai yang dipegang mempelai laki-laki menambah kesan adat.
2. Tari-tarian
Masyarakat pantai memiliki berbagai macam budaya tari-tarian yang biasa mereka sebut dengan " Yosim Pancar" atau YOSPAN, yang didalamnya terdapat berbagai macam bentuk gerakan seperti : (tari gale-gale, tari pacul tiga, tari seka, tari balada cenderawasih & tari sajojo). Tarian yang biasa dibawakan oleh masyarakat pantai atau pegunungan pada intinya dimainkan atau diperankan dalam berbagai kesempatan yang sama seperti : dalam penyambutan tamu terhormat, penyambutan tamu manca negara, dan yang paling sering dimainkan adalah dalam upacara adat.
3. Nyanyian dan Alat Musik
Salah satu nyanyian dari Kabupaten Kepulauan Yapen (Serui) adalah "ANO AI". Nyanyian adat ini sering juga di nyanyikan pada acara pesta adat dan sambutan tamu. Acara adat yang sering mempersembahkan nyanyian "Ano Ai" adalah perkawinan dan pembayaran maskawin pada suku-suku yang ada di Yapen (Serui).
Sedangkan alat musik hampir sama dengan daerah-daerah lain di papua, yaitu "TIFA". Bentuknya mirip dengan gendang dan cara mainnya dipukul. Tifa dibuat dari sebatang kayu yang isi atau bagian dalam dikosongkan dan pada salah satu ujungnya ditutup menggunakan kulit binatang (biawak, rusa dan lainya) yang dikeringkan sehingga menghasilkan bunyi yang bagus dan indah. Biasa Tifa diperindah dengan berbagai model ukiran sesuai ciri khas daerah-daerah di Papua.
4. Makanan
Tidak berbeda dengan daerah-daerah lain di Papua, makanan khas kabupaten kepulauan Yapen adalah "PAPEDA" yang terbuat dari bahan dasar Sagu. Sagu yang dipakai harus melalui berbagai proses pembuatan. Papeda biasanya di kombinasikan dengan lauk- pauk berkuah, seperti kuah kuning...
Baiklah teman - teman,, akhirnya sampai juga di tujuan kita !!!!!!!!!!
Panorama Alam Kabupaten Kepulauan Yapen (Serui)
Sampai ketemu lagi ya teman -teman !!!!!!!!!!